Baca selengkapnya
Batik Bengkulu |
Sejarahnya, seni batik Besurek di Bengkulu diperkenalkan oleh saudagar dan seniman batik dari Demak. Hal ini dapat ditelusuri dari sejarah Kesultanan Demak (Kerajaan Islam pertama dan terbesar di Pulau Jawa 1475–1548). Pada masa kejayaan Kesultanan Demak, banyak pembatik yang membuat batik bermotifkan kaligrafi Arab. Batik bermotif kaligrafi Arab ini biasa dipakai untuk menutup Al-Quran di kalangan kesultanan serta keluarga kerajaan Demak. Lama-kelamaan motif ini berkembang luas di masyarakat kebanyakan di Demak, dan selanjutnya mulai tersebar di beberapa kerajaan lain yang manjadi mitra dagang Kesultanan Demak, termasuk Cirebon, Jambi dan Bengkulu. Sejarah lain menyebutkan, kain Bengkulu ini merupakan perpaduan dari motif kaligrafi daerah Jambi dan Cirebon yang kemudian diadaptasi menjadi kain khas Bengkulu.
Batik Bengkule Motif Batik Besurek |
Batik Bengkulu Motif Batik Kaganga |
Batik Kaganga adalah batik dengan motif corak khas dari tanah Rejang. Batik ini lahir sekitar tahun 1985 an sampai 1990 an saat Pemerintah daerah Provinsi Bengkulu sedang giat-giatnya menggalakkan kerajinan kain batik Besurek yang merupakan kain batik khas Bengkulu. Perkembangan kerajinan seni batik Besurek inilah yang pada akhirnya menginspirasi orang Rejang untuk membuat batik khas dari Tanah Rejang. Jika batik Besurek motifnya terinspirasi dari kaligrafi maka batik Kaganga terinspirasi dari motif bentuk-bentuk huruf Kagangga yang dikenal sebagai aksara Rejang. Konsumen batik Kaganga awalnya adalah masyarakat kelas menengah ke atas, bahkan ada yang menjadikannya sebagai souvenir ke kota lain atau luar negeri. Harganya cukup mahal, karena batik ini dibuat dengan cara tradisional yang dikenal dengan batik tulis. Sayangnya batik Kaganga ini turun pamor ketika dipegang oleh istri para pejabat di Rejang Lebong. Mulanya perkembangannya bagus, beberapa pengrajin dikirim belajar membatik ke Pulau Jawa yang kemudian menerapkan ilmunya di Tanah Rejang untuk membuat batik dengan corak motif batik Kaganga. Banyak tercipta bentuk motif kain batik Kaganga yang indah, termasuk banyak pesanan batik tulis dari bahan dasar sutera. Meski mahal namun tetap ada konsumennya. Dalam beberapa tahun kemudian, Pemda mewajibkan pelajar, PNS dan instansi swasta lain untuk menggunakan batik Kaganga. Para istri pejabat inilah yang memesan batik Kaganga secara besar-besaran ke Pulau Jawa dengan teknik batik cap yang kemudian menggeser pasar batik tulis Kaganga.
Batik Beremis Khas Bengkulu |
Keunikan dari batik ini yaitu dibuat dengan cara ditulis murni, bukan dicetak. Untuk bahannya, kain batik ini menggunakann bahan sutra maupun cotton sehingga lebih nyaman untuk dipakai dan mempunyai nilai ekonomis maupun prestise yang baik.
Lihat Batik Daerah Lainnya.